Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Istilah
Teknologi Informasi dan Komunikasi berasal dari bahasa Inggris
Information and
Comunication Technology (ICT). Teknologi (technology)
merupakan alat
atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk meningkatkan
perbaikan/penyempurnaan
lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan
tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu,
teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan,
alat, dan sistem
yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik
(make our
life more easy and comfortable). Melalui pemanfaatan teknologi
memungkinkan
orang dapat berkomunikasi dan/atau menyampaikan/menerima
informasi dengan
lebih baik dan lebih cepat.
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi tergantung pada
perkembangan
komputer. Semakin pesat perkembangan komputer, semakin pesat
pula
perkembangan TIK.
Komputer adalah
suatu mesin yang menggunakan sistem pemrograman
yang didisain
untuk melaksanakan operasi aritmetika dan operasi logika secara
sistematis dan
otomatis. Komputer konvensional terdiri dari beberapa memori
untuk penyimpan
data, paling sedikit satu memori yang dapat melaksanakan
operasi
aritmetika dan logika, dan unsur pengurut dan pengontrol yang dapat
mengubah susunan
operasi yang didasari pada informasi yang disimpan. Unit
pemrosesan
komputer mampu melangsungkan sederet instruksi yang dapat dibaca,
dimanipulasi dan
menyimpan data.
Komputer
elektronik pertama dikembangkan pada pertengahan abad 20
(1940–1945).
Komputer modern yang didasari atas sirkuit terintegrasi (integrated
circuits, IC) memiliki
kemampuan jutaan – miliar kali lebih tinggi dibandingkan
komputer
pertama. Komputer personal dalam berbagai bentuknya merupakan
ikon era
informasi (Information Age).
Nanotransistor
Kemampuan
komputer tergantung
sekali dengan
teknologi IC. Perusahan
komputer telah mampu mengebangkan chips
yang menggunakan
teknologi fabrikasi 32
nanometer (Klabunde,
2001 dan Ratner, 2003).
Chips tersebut
terdiri dari sekitar 1.9 miliar
transistor dalam
kepingan chip tunggal.
Semakin banyak
transistor yang mampu dimuat
dalam single
chip maka komputer memiliki
kemampuan
semakin tinggi.
Sebagai
perbandingan, Pentium 4 menggunakan chip dengan 42 juta
transistor
berukuran 0,18 mikron atau 180 nanometer. Pada tahun 2011, ukuran
transistor
semakin kecil mencapai 0,025 mikron (25 nm). Semakin banyak
transistor
berarti chips semakin cepat. Dengan satu miliar transistor dalam satu
chip akan
menghasilkan kecepatan 10 – 20 GHz.
Teknologi Layar
Seiring dengan
evolusi transistor, teknologi layar (monitor) yang
digunakan untuk
tampilan komputer juga mengalami evolusi. Perkembangan
dalam bidang smart
material telah mengubah teknologi layar (display technology)
dari monitor Cathode
Ray Tube (CRT) menjadi Liquid Crystal Display (LCD),
plasma display,
dan terakhir Light Organic Emiting Diode (LOED) display.
Teknologi LOED
display menggunakan smart material polimer penghantar listrik
(György, 2008),
sehingga ketebalan layar menjadi semakin tipis, sampai suatu
saat nanti akan
dihasilkan layar fleksibel.
Aplikasi TIK
dalam Pembelajaran
Pemahaman
mengenai teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks
pembelajaran di
kelas adalah sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang
digunakan untuk
melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran
sehingga para pebelajar
menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi
masalah, yang pada
akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar
pebelajar
(Karsenti, 2005). Teknologi dapat dan benar-benar membantu pebelajar
mengembangkan
semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat yang sangat
mendasar sampai
dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi
(MacKinnon,
2005).
Kementerian
Negara Riset dan Teknologi memberikan rumusan pengertian
mengenai TIK
sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Lebih jauh
dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran,
dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang
demikian ini
mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi,
dan
infrastruktur.
Dari uraian yang
telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka
penerapannya di
lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa
TIK mencakup
perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi
pelajaran/perkuliahan),
dan infrastruktur yang fungsinya berkaitan dengan
pengambilan,
pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran,
dan penyajian
informasi (materi pelajaran/perkuliahan).
Dalam blue
print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar
sebagai sebuah
bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap,
sebagaimana
dapat dilihat pada gambar PERANAN TIK DI INDONESIA
Pertama, dapat kita lihat
bahwa TIK berfungsi sebagai Sumber Belajar, dapat
berupa referensi
berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat
diakses melalui
fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan
pakar, jaringan
antara institusi pendidikan, dll.
Kedua, fungsi TIK
sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu
mengajar bagi
pengajar, alat bantu belajar bagi pebelajar, serta alat
bantu interaksi
antara pengajar dengan pebelajar.
Ketiga, fungsi TIK
sebagai fasilitas pendidikan di kampus/tempat belajar dapat
berupa pojok
internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab
multimedia,
papan elektronik, dll.
Aplikasi TIK
dalam pembelajaran terutama dalam pembuatan materi
pembelajaran,
media dan e-learning.
3.1 Media
Pembelajaran berbasis TIK
Menurut Arsyad
(2008) kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
berarti “tengah”,
“perantara” atau “pengantar”. Pengertian media mengarah
kepada sesuatu
yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara
pemberi pesan
(sumber) dan penerima pesan. Hubungan komunikasi interaksi
akan berjalan
lancar dan tercapai hasil yang maksimal apabila digunakan alat
bantu yang
disebut media.
UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran
diartikan
sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada
suatu lingkungan belajar. Agar proses pembelajaran berlangsung
dengan baik dan
dengan hasil yang optimal maka media pembelajaran sangat
diperlukan.
Dalam proses pembelajaran, media didefinisikan sebagai sesuatu yang
membawa
informasi atau pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
dosen dan
mahasiswa atau antara gugu dan siswa.
Setiap media
yang digunakan pada umumnya memiliki manfaat untuk
tujuan
pencapaian proses belajar mengajar. Menurut Sujana (dalam Pasek, 2011)
media
pembelajaran memiliki empat manfaat. Pertama, pembelajaran akan lebih
menarik
perhatiam mahasiswa/siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar. Kedua,
materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami
oleh mahasiswa/siswa. Ketiga, metode mengajar akan lebih
bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh
dosen, sehingga
mahasiswa tidak bosan dan dosen tidak kehabisan tenaga.
Keempat,
mahasiswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan
uraian dosen, tetapi juga aktivitas lainnya seperti mengamati,
melakukan,
mendengarkan, dan mendemontrasikan.
Munadi (dalam
Saprudin, 2010) menjelaskan bahwa media pembelajaran
merupakan segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.
Hakekat media
dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai instrumental, dengan
kata lain media
berarti tidak hanya sekedar alat saja, namun untuk mencapai atau
memiliki tujuan.
Alat yang dimaksud dalam media adalah alat untuk memebantu
proses
pembelajaran, alat untuk mempermudah pemahaman masalah yang sedang
dibahas, dan
alat untuk mempermudah mengungkapkan hal-hal yang rumit. Jadi
sebagai alat,
media bisa digunakan untuk berbagai tujuan, tetapi tidak semua
tujuan, karena
setiap media memiliki ciri atau karakteristik dan kekhasannya
masing-masing,
sehingga hanya tepat digunakan untuk tujuan-tujuan yang khas
dan sesuai pula.
Setiap
penggunaan media pembelajaran memiliki tujuan dalam
pemcapaian
tujuan pembelajaran. Raharjo (dalam Pasek, 2011) menjelaskan
penggunaan media
pembelajaran memiliki enam tujuan: (1) sebagai ilustrator
yaitu berperan
menggambarkan masalah secara jelas, (2) membentuk kode
(sandi), (3)
mampu menunjukkan gambaran hidup (animasi), (4) memahami
maknanya (kodifikasi),
(5) melahirkan kesadaran baru (dekodifikasi), dan (6)
mewujudkan
terjadinya perubahan ke arah perbaikan (transformasi).
Terdapat
berbagai jenis media pembelajaran, antara lain: simulasi, audio,
visual, gambar,
grafis, gambar cetakan, audio visual, dan multimedia.
Penggabungan
beberapa media sering disebut multimedia. Menurut Hamalik
(1986), Jamarah
(2002), dan Sadiman dkk (1986) mengelompokkan media
berdasarkan
jenisnya menjadi tiga jenis, yaitu:
(1) Media audio,
yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti taperecorder.
(2) Media
visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan
dalam wujud
visual.
(3) Media
audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan
media ini dibagi
ke dalam dua jenis yaitu: (a) audiovisual diam, yang
menampilkan
suara dan visual diam, seperti film sound slide, dan (b)
audiovisual
gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang
bergerak, seperti film, video cassete da VCD.
Menurut tim
pengembang MPBTIK (2010) beberapa definisi multimedia yaitu:
(1) Multimedia
adalah kombinasi dari komputer dan video
(2) Multimedia
secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara,
gambar, dan
teks.
(3) Multimedia
adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau
output dari
data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi,
video, teks,
grafik, dan gambar.
(4) Multimedia
merupakanalat yang menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif ang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar
video.
(5) Multimedia
adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan
teks, grafik, audio, video dan animasi dengan
menggabungkan
link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Levie dan Lentz
(dalam Sandi, 2011) mengemukana empat fungsi media
pembelajaran,
khususnya media visual.
(1) Fungsi
atensi. Seringkali pada awal
pembelajaran
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran. Media visual dapat
digunakan untuk
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
pada isu
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks
materi pelajaran.
(2) Fungsi
afektif. Gambar visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
(3) Fungsi
kognitif. Sesuai hasil penelitian,
media visual
dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk mengingat dan
memahami
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi
kompensatoris.
Media visual yang memberikan konsteks untuk memahami teks
membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan
mengingatnya kembali.
.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan TIK
1. Dampak positif :
1. Dampak positif :
a.
kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat
teknologi yang semakin
berkembang dan mudah digunakan.
b. kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail,chat,sampai komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet.
c. munculnya bermacam macam komunitas dari internet itu sendiri.
d. kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan. apalagi dengan adanya bantuan web search engine seperti google search/yahoo searh dsb.
e. kita dimungkinkan berbelanja melalui media internet.
f. seiring berkembangnya bahkan internet dapat kita akses di genggaman tangan kita sendiri yaitu dengan media handphone ini sangat positif karena akses internet dapat kita lakukan dengan mudahnya serta dengan tarif yang relatif sangat murah pula.
b. kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail,chat,sampai komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet.
c. munculnya bermacam macam komunitas dari internet itu sendiri.
d. kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan. apalagi dengan adanya bantuan web search engine seperti google search/yahoo searh dsb.
e. kita dimungkinkan berbelanja melalui media internet.
f. seiring berkembangnya bahkan internet dapat kita akses di genggaman tangan kita sendiri yaitu dengan media handphone ini sangat positif karena akses internet dapat kita lakukan dengan mudahnya serta dengan tarif yang relatif sangat murah pula.
2. Dampak negatif :
a. munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.
b. munculnya budaya plagiarisme. dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya.
c. munculnya pornografi yang mudah diakses.
d. munculnya pencurian.
e. dengan semakin mudahnya berbelanja lewat internet kita dapat meningkatkan budaya konsumsi yang menimbulkan sifat boros.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Perkembangan TIK dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk dalam dunia pendidikan.
2. Perkembangan TIK dapat diimplikasikan dalam dunia pendidikan seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya.
3. Perkembangan TIK membawa dampak positif dan negatif bagi kalangan masyarakat.
B. Saran
1. Adanya perkembangan TIK ini diharapkan masyarakat lebih aktif menggali informasi penting sehingga masyarakat tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi.
2. Adanya perkembangan TIK ini diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dan selektif dalam menggunakan dan memanfaatkan TIK.
A. Simpulan
1. Perkembangan TIK dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk dalam dunia pendidikan.
2. Perkembangan TIK dapat diimplikasikan dalam dunia pendidikan seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya.
3. Perkembangan TIK membawa dampak positif dan negatif bagi kalangan masyarakat.
B. Saran
1. Adanya perkembangan TIK ini diharapkan masyarakat lebih aktif menggali informasi penting sehingga masyarakat tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi.
2. Adanya perkembangan TIK ini diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dan selektif dalam menggunakan dan memanfaatkan TIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar